Senin, 16 Januari 2012

langkah-langkah mendiagnosis jaringan


Mendiagnosa Permasalahan Pada Jaringan LAN

Jaringan komputer sangat rawan terhadap gangguan kerusakan dikarenakan banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kerusakan dan gangguan pada komputer tersebut. Faktor-faktor yamg dapat menyebabkan terjadinya kerusakan tersebut adalah:
a)      Tegangan listrik

Tegangan listrik dapat menyebabkan gangguan apabila tegangan yang dihasilkan tidak stabil, sering terjadi naik dan turun atau mati mendadak dari sumber PLN.

b)      Mati atau tidak berfungsinya komponen jaringan

Mati atau tidak berfungsinya komponen pendukung jaringan disebabkan oleh korosi (berkarat) dan rusak.
Korosi yang terjadi dikarenakan ruang atau temmpat jaringan yang lembab dan juga pemakaian yang sudah terlalu lama dan tanpa adanya perwatan.

               Dalam system jaringanLAN sering kita menyebut parmasalahan yang menyebabkan seluruh atau sebagian jaringan terganggu disebut jaringan dalam kondisi down. Down dalam jaringan bisa kita artikan sedang turun atau tidak bekerja secara maksimal. Down dapat menyebabkan komunikasi dalam jaringan menjadi lambat  atau tidak bekerja sama sekali. Kondisi tersebut yang perlu ditangani sehingga jaringan dapat bekrja dengan baik dan kembali normal.

               Indikator-indikator yang memberikan isyarat jika terjadi kerusakan atau tidak berfungsinya komponen akan diuraikan sebagai berikut:
a)      Server

Server adalah computer yang biasanya dikhususkan untuk penyimpanan data atau system operasi berbasis network (Network Operating System), berisikan daftar user yang  diperbolehkan masuk ke server tersebut. Jadi apabila komputer server mengalami kerusakan atau gangguan secara otomatis seluruh jaringan tidak berfungsi karena server merupakan pintu masuk dan sebagai pusat jaringan tersebut. Jadi apabila seluruh jaringan tidak dapat berfungsi berarti terjadi gangguan atau kerusakan pada server.

b)      Workstation

Workstation adalah komputer yang memanfaatkan jaringan untuk menghubungkan computer tersebut dengan computer lain atau computer tersebut dengan server. Pemanfaatan jaringan tersebut dapat berupa sharing data, sharing printer, dan sebagainya. Apabila terjadi kerusakan pada computer workstation berarti  computer yang digunakan tidak dapat masuk dalam jaringan sehingga tidak dapat berkomunikasi dengan komputer server maupun computer lain dalam jaringan tersebut.

c)      HUB/Switch

HUB/Switch merupakan terminal atau pembagi signal data bagi kartu jaringan ( Network Card ). Jika HUB mengalami kerusakan berarti seluruh jaringna juga tidak dapat berfungsi untuk berkomunikasi antar workstation atau komputer workstation dengan server. Apabila terjadi kerusakan pada HUB dapat dilihat pada lampu indicator power dan lampu indicator  untuk masing-masing workstation. Apabila lampu indicator power HUB/Switch mati berarti kemungkinan besar  HUB tersebut rusak. Jika ada lampu indicator workstation yang tidak menyyala manyatakan bahwa komputer workstation sedang tidak aktif ( tidak hidup ) atau ada gangguan pada komputer  workstation tersebut.

d)     Networrk Interface Card ( Kartu Jaringan )

Sebuah kartu jaringan ( LAN Card ) yang terpasang pada sebuah komputer server maupun Workstation sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam system jaringan. Apabila terjadi gangguan atau kerusakan pada kartu jaringan berakibat pada komputer tersebut tidak dapat masuk dalam system jaringan. Indikator yang dapat  dilihat dalam kerusakan kartu jaringan dan lampu indicator di HUB/Switch saat komputer telah hidup dan konektifitas kabel dari kartu jaringan dan Hub/Switch telah baik.

e)      Kabel dan Konektor

Kabel dan Konektor merupakan media penghubung antara komputer dengan komputer lain atau dengan  peralatan lain yang digunakan untuk membentuk jaringan. Kabel dan Konektor untuk membentuk jaringan. Kabel dan Konektor untuk membuat jaringan LAN yang banyak digunakan ada 3, yaitu :
1)      Jenis kabel Serat Optic menggunakan konektor SC dan ST.

Gangguan atau kerusakan pada kabel jenis Sraat Optic sangat jarang, tetapi memerlukan penangana secara khusus untuk perawatannya.
2)      Jenis kabel UTP dengan konektor RJ45

Gangguan atau keruaskan pada kabel jenis ini  adalah konektor yang tidak terpasnag denga baik (longgar ), susunan pengkabelan yang salah dan kabel putus. Indikasi yang dapat dilihat adalah lampu indicator yang tidak hidup pada kartu jaringan atau pada HUB/Sitch. Jaringan menggunakan kabel UTP kesalahan yang muncul relative sedikit, karena jaringan terpasang menggunakan topologi star, workstation terpasnag secara parallel dengan menggunakan HUB/Switch. Sehingga yang terjadi gangguan hanya pada workstation yang kebelnya mengalami gangguan saja.
3)      Jenis kabel coaxial denga konektor BNC

Kabel jenis Coaxial memiliki akses yang cukup lambat bila dibandingkan jenis kabel lainnya dan sering terjadi gangguan karena konektor yang longgar ( tidak konek ), kabel short dan kabel terbuka resistor pada terminating conector. Short pada pemasangan kabel denga plug konektor ini menyebabkan system jaringan akan down dan komunikasi antar computer berhenti.


konfigurasi Router CISCO

Kali ini kita akan membahas mengenai berbagai cara untuk mengakses konfigurasi router Cisco. Secara umum ada 4 jenis cara yaitu :
- menggunakan Console
- menggunakan Telnet
- menggunakan SSH
- menggunakan Web
Console adalah cara awal dan yg paling mudah untuk mengakses konfigurasi router, yaitu dengan mengkoneksikan kabel Console router dari port Console router ke port COM 1 / COM 2 pada Laptop. Setelah itu jalankan program aplikasi HyperTerminal di Start ->All Program -> Accesories -> Communication -> Hyperterminal.
Buatlah sebuah koneksi baru, boleh dinamakan apa saja. Berikut adalah setting parameter HyperTerminalnya :
- Connect Using : COM 1 atau COM 2 Sesuaikan dgn port dimana kabel Console router dikoneksikan
- Bits per Second : 9600
- Data Bits : 8
- Parity : None
- Stop Bits : 1
Berikut adalah cara konfigurasi dasar keamanan akses router:
router>enable
router#conf t
router-config#enable password passwordnya
router-config#end
Cara kedua yaitu Telnet, berikut adalah konfigurasi router untuk mengaktifkan layanan Telnet :
router>enable
password: passwordnya
router#conf t
router-config#line vty 0 4
router-config#password passwordtelnet
router-config#transport input telnet
router-config#login
router-config#end
Atau Telnet dengan Username dan Password yg disimpan pada router. Priviledge level 15 merupakan hak akses penuh, sementara untuk user biasa kita berikan priviledge level 7. Berikut konfigurasinya :
router>enable
password: passwordnya
router#conf t
router-config#username agung priviledge 15 password 0 passwordagung
router-config#line vty 0 4
router-config#transport input telnet
router-config#login local
router-config#end
Cara penggunaan akses telnet ini yaitu dengan membuka command prompt pada Windows (Start -> Run -> cmd) atau terminal pada Linux. Kemudian ketikkan “telnet” dilanjutkan dengan alamat IP interface router yang akan diakses. Contoh : telnet 192.168.1.1
Kelemahan cara ini adalah pengiriman username dan password dengan clear text, sehingga mudah diketahui jika ada yang menyadap jaringan
Cara ke tiga yaitu SSH (Secure SHell), cara ini lebih aman karena username dan password yang dikirim terenkripsi sehingga tidak mudah diketahui jika jaringan tersadap. Disini router berfungsi sebagai server SSH. Berikut adalah cara untuk mengaktifkan layanan SSH :
router>enable
password: passwordnya
router#conf t
router-config#ip ssh rsa keypair-name nama_keypair_anda
router-config#ip ssh version 2
router-config#crypto key generate rsa (untuk membuat key baru)
isikan dengan nilai 1024
router-config#username agung priviledge 15 password 0 passwordagung
router-config#line vty 0 4
router-config#transport input ssh
router-config#login local
router-config#end
Cara penggunaan SSH yaitu dengan menggunakan program SSH Client. Pada Windows kita bisa memakai Putty, TeraTerm dan lain lain. Pada Linux kita dapat menggunakan ssh-client(terah terinstall) dengan mengetikkan “ssh” dilanjutkan dengan alamat IP interface router yang akan diakses. Contoh : ssh 192.168.1.1
Terakhir adalah cara akses dengan Web, disini router berfungsi sebagai Web Server. Berikut cara mengaktifkannya :
router>enable
password: passwordnya
router#conf t
router-config#ip http-server
router-config#end
Cara penggunaannya yaitu dengan Browser seperti Microsoft Internet Explorer, Mozilla Firefox, Opera, Google Chrome atau program browser lainnya. Ketikkan alamat IP interface router di address browser kemudian tekan enter. Contoh : http://192.168.1.1/
Masukkan nama user di Username.
Masukkan enable password di Password.
Banyak praktisi yang menyatakan cara akses konfigurasi router dengan Web dan telnet adalah kurang aman, sehingga banyak praktisi yang menonaktifkan layanan ini. Pada IOS router (Software Sistem Operasi Router) terbaru sudah menyediakan layanan ip http secure server (https), sehingga sisi keamanan dapat lebih terjaga .
Sebaliknya SSH adalah cara yang lumayan aman dalam mengakses konfigurasi router, sehingga sebaiknya kita memakai cara akses ini.